Rabu, 29 September 2010

SALAK: Sebuah “pisuhan” yang Mantab dan Memuaskan Oleh Rahmi Atiningrum, S. Pd.

Seringkali kita mendengar pisuhan (baca: umpatan) yang keluar begitu saja dari mulut seseorang. Tidak mengenal rupa, bentuk, warna, jenis kelamin dan derajat orang tersebut. Tidak bisa dimungkiri, kadang rasa tidak terima, amarah dan emosi yang meledak-ledak hingga hilangnya kontrol diri membuat seseorang mengeluarkan apa saja yang bisa memuaskan hatinya. Akan tetapi pernahkah terlintas dalam benak pembaca sekalian, mengapa pisuhan yang keluar pada umumnya adalah para penghuni kebun binatang (anjing, celeng, monyet, kampret, bajing dst.).
Sebagaimana telah dituliskan bahwa SALAK merupakan sebuah pisuhan yang mantap dan memuaskan. Penulis hanya mencoba untuk memberikan sedikit ide konyolnya mungkin. Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa ini bukanlah banyolan semata. Penulis berusaha menggeser bentuk pisuhan dari nama-nama binatang yang terkesan kasar menjadi nama-nama buah/bunga yang terkesan sedikit halus. Memang tidak ada parameter kehalusan dan kekasaran bahasa yang konstan, tetapi paling tidak sedikit ide konyol ini bisa mengubah tatanan yang sudah terbentuk terkait dengan adat pisuh-memisuh menjadi lebih unik dan lucu. Lalu bagaimana ketika pergeseran pisuh-memisuh itu sudah benar-benar terjadi? Adakah jaminan bahwa SALAK dan sebagainya tadi tidak memiliki kedudukan yang setara dengan ANJING (maaf) dsb pada kemudian hari? Hal ini akan menjadi pembahasan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar