Sabtu, 18 Juni 2011

SEMANTIK BASA JAWA




1.      Sebutkandan jelaskan beserta contohnya beberapa hal sebagai penyebab perubahan makna!
Jawab:
a.       FaktorKebahasaan           : Perubahan maknakarena faktor kebahasaan berhubungan dengan fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Contoh : padakalimat Herman ngapusi Sapdo,mengandung makna tertentu, dan kalau kalimat itu diubah menjadi Herman diapusi sapdo, maka makna intinyabukan lagi Herman yang ngapusi Sapdo,tetapi Sapdo yang ngapusi Herman
b.      FaktorKesejarahan           : Perubahan maknakarena faktor ini berhubungan dengan perkembangan kata.
Contoh :misalnya terdapat kata rukun, sepertidalam urutan kata rukun tangga (RT)dan rukun warga (RW). Dahulu, urutankata tersebut dihubungkan dengan kerukunan antar warga, baik antara tetanggadengan tetangga maupun antara warga dengan warga selingkungan dalam satu desa.Kini pengertian itu sedah menjadi institusi resmi, maknanya bukan lagi khususmengenai soal kerukunan, tetapi sudah lebih luas dari itu.

c.       Faktorsosial          : perubahan makna yangdihubungkan oleh faktor sosial dihubungkan dengan perkembangan makna kata dalammasyarakat.
Contoh :misalnya kata gerombolan yang padamulanya bermakna orang yang berkumpul atau kerumunan orang, tetapi kemudiankata ini tidak disukaai lagi sebab selalu dihubungkan dengan pemberontak ataupengacau. Kata gerombolan sekarangsudah enggan digunakan, bahkan ditakuti.
d.      FaktorPsikologis  : perubahan makna karenafaktor psikologis berhubungan dengan emosi serta kata-kata tabu.
Contoh :pengunaan kata asu. Dahulu makna kataasu dihubungkan dengan binatangberkaki empat yang bisa menggonggong. Kini kalau orang marah, lalu mengatakan “asu!”, maka kata asu bukan lagi nama binatang, tetapi nama panggilan manusia yangmenjadi tujuan kemarahan. Dengan kata lain makna kata asu telah berubah.
e.        Faktor Pengaruh Bahasa Asing    : perubahan makna karena faktor inidisebabkan oleh inteeraksi manusia antara sesama bangsa yang tidak dapatdihindarkan
Contoh :misalnya pada kata kursi yang berasal dari bahasa arab kursiyyun yang kemudiandalam bahasa Jawa bermakna kursi, tempat untuk duduk. Tetapi pada kalimat “Parapejabat padha rayahan kursi.” Makna kata kursi bukan lagi tempat untuk duduk,tetapi dikaitkan dengan jabatan.
f.       KarenaKebutuhan Kata yang Baru          :perubahan makna karena faktor ini dapat dijelaskan dari segi kebutuhan pemakaibahasa bahwa pemikiran manusia terus berkembang sesuai kebutuhan. Kebutuhantersebut membutuhkan kata atau istilah baru karena bahasa merupakan alatkomunikasi.
Contoh : padakata bui, penjara, tutupan diganti dengan lembaga pemasyarakatan

2.      Jelaskanyang dimaksud dengan sinonim, antonim, homonim, homograp, hipernim dan hiponim,polisemi beserta contohnya dalam bahasa Jawa!
Jawab  :
a.       Sinonim adalahsuatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti ataupengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaankata atau padanan kata. Contoh : mati = seda,mangan = dhahar.
b.     Antonim adalahsuatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga denganlawan kata. Contoh : apik >< elek,dawa >< cendhak.
c.       Homonim adalahsuatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.Contoh : sekar ‘kembang’ dan sekar ‘tembang’
d.      Homograp adalahsuatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafalnya sama. Contoh : lempeng ‘kayu’ dan lempeng ‘lurus’
e.      Hipernim adalahkata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umumdari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalahkata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernimadalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh: hipernim lara, hiponimnya mumet, watuk, pilek, lsp.
f.       Polisemi adalahkata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyakkomponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Contoh : Satu kata seperti kata"kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala dalambahasa Indonesia adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. Contohnyadigunakan pada kepala sekolah‘pemimpin’, saben kepala kudu bayar upeti‘kepala berarti individu’, Juang lagigawe kepala surat ‘kepala berarti bagian dari surat’.

DAFTARPUSTAKA
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta :Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar